By ericku

KEJURNAS MOTOCROSS CHAMPIONSHIP 2007

SIRKUIT CIBAROLA SUBANG

dsci0113.jpg

Subang,(BR). Adalah suatu kebanggaan tersendiri buat masyarakat Subang, pasalnya putaran final Serie 9 Kejurnas Gudang Garam Motocross Championship 2007 kali ini diselenggarakan di Kabupaten Subang tanggal 8-9 Desember lalu, tepatnya di Sirkuit Cibarola Moreli Subang, dengan panjang lintasan 1200 m dan lebar 7-8 m menjadikan Sirkuit Cibarola Subang ini berstandar internasional.

Kejurnas Motocross Serie 9 2007 ini dipromotori oleh Trendy Promo Mandira yang dibantu dan disupport oleh Pengda IMI Jabar serta Subang Otomotif Club (SOC) sebagai pelaksana local sedangkan Trendy Promo Mandira adalah promotor nasional kejuaraan otomotif, Sirkuit Cibarola Subang adalah merupakan kota dan sirkuit terakhir sebelumnya sudah 8 serie didelapan kota/kabupaten secara estafet di pulau Jawa.

Dalam sambutanya Helmy Sungkar sebagai ketua umum panitia penyelenggara mengatakan bahwa “event ini diharapkan dapat bermanfaat dan menghibur warga Subang pada khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia, sebab event ini adalah event tingkat nasional dimana crosser-crosser seluruh Indonesia berlaga dan berlomba untuk meraih prestasi terbaiknya, sehingga menjadikan posisi bergengsi buat pembalap atau crosser itu sendiri, event ini terdiri dari 9 serie dan kami memilih Subang sebagai kota terakhir sekaligus serie penentu bagi crosser untuk meraih posisi puncaknya, selain itu kami melihat olahraga otomotif di Subang cukup berkembang dan punya potensi yang baik serta animo masyarakat akan olahraga otomotif ini cukup tinggi ini dibuktikan dengan kepadatan penonton di Sirkuit Cibarola Subang yang mencapai 20000 ribuan sebuah angka yuang cukup pantastis,”Tandasnya.

Selanjutnya Bupati Subang Eep Hidayat dalam sambutanya sekaligus membuka kejuaraan itu mengatakan, ” kami merasa bangga sekali dapat menjadi tuan rumah putaran final Kejurnas Motocross ini, saya ucapkan terima kasih kepada promotor nasional kejuaraan otomotif Trendy Promo mandira, kedepan kami akan membuat sirkuit yang permanent dan refresentatif dengan harapan menjadikan wahana penggugah para pembalap atau crosser khususnya crosser Subang, sehingga nantinya Subang menjadi Sirkuit pilihan untuk event-event tingkat nasional lainnya.”

Hasil kejurnas itu sendiri secara umum dirajai oleh crosser-crosser asal Jabar seperti, Adi Aprian Nugraha di kelas Special Engine 125 Internasional dan Nasiaonal Grade A, Leo Marhaen di kelas Special Engine 125 Grade B, Agi Agasi Special Engine 80 cc, M. Ilham Kelas Mini Trail 80 cc usia 5-8 tahun dan H. Roni Karno asal Ciamis Jabar di kelas Special Engine 125 Executive, selebihnya pembalap dari berbagai daerah lainnya seperti, Ariandi KSB asal NTB kelas Special Engine 125 Grade C, Renaldi Special Engine 65 cc asal DKI, Raka S.S kelas Pee Wee 50 cc asal Jateng, Raka Prasetya kelas Mini Trail 80 cc usia 9-12 tahun team Red Field MX Jakarta.

Sementara hasil result Grasstrack pada final kejurnas motocross ini dirajai oleh dua pembalap yaitu Irsan Tikno BTPN Paula Motor Team asal Subang Jabar, Irsan Tikno meraih juara pertama di tiga kelas yaitu, Bebek STD 110 cc Pemula Lokal, Bebek STD 110 cc Pemula, Bebek Modifikasi 110 cc 4T Junior, dan Efendi asal Banjarmasin Team IRT Malabar Intan Sakti juga berhasil meraih juara pertama di tiga kelas yaitu, Bebek Modifikasi 110 cc 2T Junior, Campuran 150 cc Junior, dan kelas FFA.

Irsan Tikno pembalap tuan ruamah asal Subang mengatakan puas dengan hasil prestasi yang diraihnya, harapannya minta perhatian pihak pemda Subang agar mefasilitasi kami dan memberikan dana pembinaan sebab pada akhirnya akan mengharumkan nama Subang di tingkat Jabar ataupun Nasional, sebab tanpa dukungan moril ataupun meteril tidak akan membuahkan hasil yang maksimal, “harapnya. ( DR)

 

BUPATI SUBANG EEP HIDAYAT BERI HONOR 2500 GURU NGAJI
bupati.jpg

Subang, (BR). Sebanyak 2500 guru ngaji sekabupaten Subang memadati pendopo kabupaten Subang, Sabtu 8 Desember 2007 lalu, pasalnya mereka akan menghadiri sekaligus mengambil honor mereka selama 6 bulan kebelakang sebesar 300 ribu rupiah.

Pemberian honor tersebut langsung diberikan secara simbolis oleh Bupati Subang Eep Hidayat kepada 22 orang guru ngaji perwakilan dari tiap-tiap kecamatan sekabupaten Subang sementara yang lainnya dibagikan oleh petugas bagian social pemda subang yang terbagi menjadi 22 orang petugas yang setiap petugasnya memegang satu kecamatan saja hal ini dimaksudkan agar penerimaan dan pemberian honor ini bejalan secara teratur dan tertib,” ujar Ujang Ucok Kasubag Kesra Bagian Sosial Pemda Subang.

Dalam kesempatan itu Eep Hidayat Bupati Subang mengatakan bahwa hal ini kami lakukan agar eksistensi guru ngaji dimasyarakat lebih terangkat lagi ini adalah salah satu dorongan pihak pemerintah daerah kepada masyarakat agar perhatian terhadap guru ngaji tersebut lebih meningkat, sebab tanpa mereka anak-anak kita tidak akan dapat membaca dan menulis Al-Quran secara baik bahkan tak hanya sampai disitu guru ngaji juga mengajarkan Ahlak dan budi pekerti yang baik serta pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Quran, mengajarkan sholat, zakat , puasa dan lain-lain yang tentunya itu membantu kepada orang tua anak itu sendiri ,”Ujarnya

Lebih jauh lagi Eep mengatakan bahwa guru ngaji juga adalah pendidik yang patut kita hargai jasa-jasanya sebab difinisi pendidik lebih luas maknanya artinya setiap orang yang memberi ilmu yang bermanfaat untuk orang lain dapat dikatakan sebagai pendidik walaupun memang guru ngaji adalah tenaga pendidik nonformal namun tugas dan fungsinya sama dengan guru-guru formal lainnya yang bertugas di sekolah-sekolah negeri ataupun swasta yaitu sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa ,”tegasnya

H. KUSBINI BALON KOALISI PEMBAHARUAN

dsci0016.jpg

Subang,(BR).Pertemuan dan rapat tertutup para pengurus partai dari lima partai antaranya partai Demokrat, PBR, PBB, PAN dan PNI Marhaen yang bertempat di Desa Tambakjati Kec Patokbeusi tanggal 10 Desember 2007 lalu.

Pertemuan tersebut menghasilkan srbuah koalisi yang bernama Koalisi Pembaharuan setelah sebelumnya membubarkan koalisi sepakat yang dianggap tidak konsisten dalam menjalankan amanatnya, oleh sebab itu maka 5 pengurus partai yang hadir pada saat itu membubarkan koalisi sepakat dan selanjutnya membentuk koalisi baru yang bernama Koalisi Pembaharuan yang diharapkan dapat menjalankan amanatnya secara konsekwen dan konsisten agar apa yang dicita-citakan oleh koalisi pembaharuan ini dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan dalam arti optimalisasi dan maksimalisasi gerakan koalisi ini untuk mengusung H. Kusbini Ketua PGRI Kabupaten Subang sebagai bakal cabup/cawabup yang selanjutnya dapat disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat kabupaten Subang sebagai pemilih langsung pada pesta demokrasi pilkada 2008 nanti.

Selanjutnya usai rapat tersebut H. Ahmad Rizal yang ditunjuk sebagai ketua Koalisi Pembaharuan mengatakan bahwa kami memasang dua nama lain sebagai balon cabup/cawabup koalisi kami yaitu H. Ahmad Rizal dari partai Demokrat dan Eka Gumilar dari PAN sementara H. Kusbini menempati posisi pertama setelah kedua nama yang kami sebut tadi.

Masih H Rizal bahwa ketiga nama tadi adalah merupakan kandidat untuk posisi T 1 (Subang 1) sementara untuk posisi T 2 (Subang 2) diharapkan muncul dari kalangan agamis yang berwawasan luas, enerjik dan punya latar belakang yang baik dan utamanya bisa bekerja sama dengan baik dengan balon T 1 dalam arti punya visi dan misi yang sama untuk membangun dan memajukan Subang dimasa 5 tahun kedepan.

Ketika ditanya apa alasan koalisi pembaharuan ini menempatkan H. Kusbini pada urutan pertama sebagai balon cabup/cawabup, sebab H. Kusbini merupakan tokoh yang cukup berpengaruh di tubuh PGRI Subang yang beranggotakan ribuan orang yang tentunya akan mendongkrak raihan suara yang cukup signifikan, karena kami yang tergabung dalam lima partai ini punya 104 ribu suara murni, jika ini disatukan maka akan lebih kuat lagi, belum lagi jika ada partai dan ormas lain yang tertarik dan ingin bergabung dengan koalisi kami maka akan menjadi sebuah kekuatan yang cukup besar dan diperhitungkan pada pesta demokrasi pilkada 2008 nanti,” ungkap H Rizal

Sementara itu H. Kusbini mengatakan saya siap jadi balon Bupati pada pilkada 2008 nanti dengan segala resikonya dan siap bersanding dengan siapapun yang jelas orang itu punya konsekwensi dan komitmen yang baik serta visi dan misi yang sama untuk lebih memajukan Subang dimasa yang akan datang, PGRI adalah organisasi profesi yang menghasilkan embrio penokohan figur untuk mencalonkan saya menjadi balon Bupati subang pada pilkada 2008 nanti, puncaknya dideklarasikan pada peringatan HUT PGRI ke 60, dengan demikian PGRI punya kewajiban moral untuk mensosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat Subang guna suksesi pilkada 2008 nanti.

Hasil dari deklarasi PGRI Subang tersebut kemudian saya digandeng oleh koalisi pembaharuan yang tergabung dari lima parpol, Demokrat, PBR, PAN, PBB, dan PNI Marhaen yang kesemuanya punya visi dan misi yang sama dengan PGRI Subang,”pungkasnya. (DR)

SISTEM RESI GUDANG (SRG) STABILKAN HARGA GABAH

Subang,(BR). Sosialisasi dan Pelatihan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Pedesaan Direktorat Jenderal PPHP Departemen Pertanian RI yang bertempat di Gedung Serbaguna STIESA Desember 2007 ini.

Maksud dan tujuan diadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini menurut Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas Titi Hendrawati mengatakan bahwa system resi gudang adalah sebuah produk undang-undang no 9 tahun 2007 dan peratutan pemerintah yang didalamnya mengatur tata cara system resi gudang yang tentunya undang-undang itu menguntungkan dan menolong para petani pasca panen untuk meresi gudangkan hasill panennya kepada pengusaha pergudangan atau pemilik gudang perseorangan dengan ketentuan persentase yang disepakati bersama dan selanjutnya dokumen resi gudang itu dapat menjadi anggunan untuk dijaminkan kepada pihak bank atau lembaga perkreditan lainnya yang disahkan oleh pemerintah.

Ini adalah salah satu bentuk perhatian dan keberpihakan pemerintah kepada petani agar mereka tidak lekas menjual hasil panennya jika memang harganya tidak menguntungkan petani itu, selama ini para tengkulaklah yang lebih menentukan harga gabah hasil panen petani, jika petani itu meresi gudangkan hasil panennya maka akan ada pertambahan nilai jual yang dimiliki petani sebab petani tidak menjual hasil panennya pada masa penen raya karma biasanya pada waktu itu harga gabah anjlok dan tidak menguntungkan petani dalam arti ada selisih harga ketika petani itu menjual hasil penennya pada masa panen raya dengan menjual hasil panennya pada masa paceklik, nah selisih harga itulah yang nantinya dinikmati oleh petani dengan meresi gudangkan hasil panennya.”ujar Titi

Masih Titi dengan demikian system resi gudang ini dapat menolong dan membantu petani dalam menstabilkan harga gabah sehingga taraf hidup petani akan lebih sejahtera lagi .

Selanjutnya menurut Djoko pengusaha pergudangan seluruh Indonesia mengatakan bahwa ada batasan minimal barang atau komoditi tersebut bisa diresi gudangkan yaitu 500 ton dan itu dapat dilakukan oleh perseorangan ataupun kelompok tani tertentu yang jumlah hasil panennya diatas 500 ton. Syarat komoditi yang harus dipenuhi agar komoditi itu dapat diresi gudangkan adalah usia simpan diatas 3 bulan, harga berfluktuasi, pasar dan harga yang jelas, standar mutu yang baik, komoditi potensial dan berperan dalam perekonomian daerah setempat dan nasional seperti, padi, cengkeh, jagung dan lain-lain.(DR)

SATPOL PP SUBANG SIAP AMANKAN ASET DAERAH

dadan1.jpg
Subang,(BR), Kasat Pol PP Subang Drs. Lendro Sukirno mengatakan bahwa kami Satuan Polisi Pamong Praja Kab Subang siap amankan aset-aset daerah Kab Subang, hal itu diungkapkan ketika BR mengkonfirmasi di ruang kerjanya, sehubungan dengan akan adanya penertiban pedagang pasar panjang yang belum juga pindah ke pasar baru Subang

padahal pasar baru Subang sudah berjalan sekitar lima tahunan.

Selanjutnya dalam rangka untuk mencerminkan kota Kabupaten yang tertib,bersih,indah,

tentram dan aman maka ditargetkan akhir Desember ini penertiban itu harus sudah tercapai, dimana bahwa pada Januari 2008 sudah terwujudnya suasana kota yang dikatakan diatas tadi,sehingga selanjutnya Sat Pol PP bisa menata dan menciptakan suasana seperti yang dikatakan tadi dengan mengubah kota Kabupaten yang berwibawa karena ketertibannya,kebersihannya,keindahannya,ketentramannya,keamanan dan kenyamanannya pula tentunya,sehingga efeknya akan berpengaruh sekaligus menjadi model terhadap kota-kota kecamatan di wilayah Kab Suabang.

Ketika ditanya tentang priorotas target oprasi Sat Pol PP Subang Lendro mengatakan:

Pertama, penertiban pedagang kaki lima yang masih berjualan di tempat-tempat yang bukan peruntukannya atau di tempat fasilitas umum. Kedua, pasar-pasar swadaya yang tidak mendapat izin dari Pemda Subang, contohnya exs pasar lama. Ketiga, Bangunan-bangunan liar yang ada di atas tanah Pemda Subang yang tidak memiliki izin hak pakai atau hak guna usaha. Keempat, memasang rambu-rambu Perda K3 maupun plang-plang tanda pemilik asset atau tanah milik pemerintah daerah Kab Subang.

Ini kita lakukan karena Sat Pol PP merupakan sebagai SKPD yang tugas dan fungsinya adalah sebagai pengaman,pengawal,pendukung dan penegak setiap kebijakan yang dituangkan dalam Perda, siapapun yang melanggar hal itu maka akan berhadapan dengan kami, tegas Lendro.”

Selain itu Lendro juga menyinggung bahwa masih banyak SKPD yang belum menggunakan personil kami padahal di setiap SKPD itu banyak yang harus diamankan dan dipelihara kelestariannya baik siang maupun malam hari,namun kami akan tetap menjajaki hal itu untuk waktu yang akan datang, sebagai contoh Disbudpar yang kantornya pindah ke Pasir Kareumbi disana ada bagian yang ditinggalkan yaitu Museum Daerah Kab Subang yang tentunya pula harus kita jaga kelestariannya karena itu merupakan aset daerah, padahal kami menunggu surat permohonan bantuan personil dari Disbudpar sebagai leading sektornya.” (Dadan R)


ERAKAN TANAM BERSAMA (GPTPP) 40 RIBU POHON DI RANGGAWULUNG SUBANG

pict0765.jpg

Subang,(BR), Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP) serempak tanam 40 ribu pohon se Kabupaten Subang sebagai reksi isu nasional dan internasional tentang pemanasan global yang dipusatkan di Bumi perkemahan Ranggawulung Subang, Ny.R. Manurung sebagai ketua pelaksana mengatakan , bahwa penanaman pohon di Ranggawulung ini hanya 3000 pohon selebihnya dari total 40 ribu tadi ditanam di 22 kecamatan di Kab Subang dan piggiran daerah aliran sungai. Lanjutnya Gerakan tanam bersama ini sebagian besar adalah tanaman keras jenis jati dan mahoni, selebihnya aneka buah-buahan terutama khas lokal, seperti rambutan,mangga serta lain-lainnya.

Penanaman pohon bersama ini dikatkan pula dengan kegiatan HUT Korpri, Hari Ibu, HKN, HUT PKK, kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Maman Yudia, Sekda Drs Banbang Heryanto,Ketua DPRD H. Bambang Herdadi, Dandim 0605 Sbg Letkol CZI Surung Manurung, Kapolres Subang AKBP Drs. Sugiyono SH, Sub Denpom Sbg Kapten CPM Dedy Haryanto serta para Kepala Dinas Badan dan Lembaga di lingkungan Pemda Subang dan sekitar 500 anggota pramuka Kwarcab Subang ikut secara proaktif dalam kegiatan GPTPP itu.

Ny. Nina Eep Hidayat dalam sambutannya mengatakan bahwa penghijauan bukan semata-mata gerakan seketika tetapi yang terpenting adalah pasca dari penanaman itu sendiri seperti pemeliharaannya yang terus neberus dan berkelanjutan, sehingga pertumbuhannya bisa terpantau dengan baik dan optimal dan menjadi kenyataan dengan tujuan utamanya adalah mewariskan mata air untuk anak cucu kita dimasa yang akan dating, kalau memang kita saying anak dan cucu maka tanamlah pohon sebanyak-banyaknya disetiap tempat dan pekarangan yang dimiliki masyarakat Subang itu artinya masyarakat telah membantu program pemerintah pusat dan daerah karena katanya bahwa pencanangan tanam bersama ini adalah merupakan program pusat yang dicanangkan oleh Presiden dan Ibu Negara Susilo Bambang Yudhoyono, untuk itu maka kami mengharapkan partisipasi masyarakat secara pro aktif guna tercapai dan berhasilnya program Tanam Bersama ini, ujarnya.”

Dalam kegiatan itu Wakil Bupati Maman Yudia mengatakan bahwa penanaman ini selain di lahan-lahan kritis juga kita akan tanam sekitar 7000 pohon di sepanjang sisi sungai Cipunagara, selain itu kata Maman bahwa Bupati Subang sudah mengeluarkan pernyataan bahwa di Subang tidak akan ada izin untuk penebangan hutan dan itu adalah keputusan yang harus kita dukung bersama, ujarnya.”

Sementara itu Sekda Subang H. Bambang Heryanto mengatakan kegiatan tanam bersama ini adalah sebuah langkah untuk mendukung kawasan konservasi yang ada di daerah Subang, seperti kawasan pantura dengan tananam mangrovenya.

Selain itu Ketua Fraksi PDIP Ir. Beny Rudiono mengatakan kegiatan GPTPP ini adalah wujud kegotong royongan kita karena dilakukan oleh semua elemen masyarakat baik itu pemerintah dengan semua unsurnya, serta pemuda,mahasiswa,pelajar pramuka dan unsure masyarakat lainnya, ini menandakan bentuk kesadaran kita bersama untuk terus secara berkelanjutan memelihara lingkungan alam tempat kita hidup bersama, jika hal ini kita abaikan maka lahan-lahan kritis akan lebih buruk lagi keadaannya, maka itu adalah ancaman kita bersama yang harus kita tanggulangi, yang pada akhirnya kegiatan tanam bersama ini yang dimotori oleh kaum ibu menjadi sebuah budaya khususnya di kab Subang dan umumnya masyarakat Indonesia secara terus-menerus dan berkelanjutan dari segi pemeliharaan dan pengelolaannya. Selain itu ketika ditanya tentang kawasan konservasi yang tidak boleh diganggu gugat, Beny menegaskan kita akan terus melakukan hal itu dengan membuat sebuah produk peraturan yang akan kita tuangkan dalam Perda yang selanjutnya Perda tersebut harus kita amini bersama, tegasnya.”

Kepala Dinas Hutbun Subang H Syamsudin dilokasi tanam bersama itu mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk menyambut pertemuan Negara-negara yang akan membahas tentang perubahan iklim dan isu pemanasan global di Bali, kegiatan tanam bersama (GPTPP) ini kita lakukan serempak di 22 kecamatan di seluruh kab Subang yang kita pusatkan di Bumi Perkemahan Ranggawulung sebanyak 3000 pohon selebih kita sebar keseluruh pelosok daerah Subang terutama di daerah lahan kritis. ( Dadan R )

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI DPRD DENGAN UNSUR SKPD DI SUBANG

53401747.jpg

Subang, (BR), Rapat dengar pandapat antara Komisi DPRD dan seluruh unsur SKPD yang membahas tentang PPAS/KUA tahun 2008 serta evaluasi hasil rencana kerja pada tahun 2007 ini di lingkungan Pemkab Subang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 27 sampai dengan 28 November 2007 lalu .

Rapat Komisi DPRD tersebut diberikan jadwal yang berbeda dengan Dinas, Kantor, Badan dan Lembaga sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti dibawah ini:

Komisi A bidang Pemerintahan rapat dengar pendapat dengan, BPMD,BKD, Disduk ,Bagian Tata Pemerintahan, Sat Pol PP,Bagian Hukum,Bagian Humas dan Bawasda.

Komisi B bidang Ekonomi dan Keuangan rapat dengar pendapat dengan, PD BPR Subang, Dinas Pertanian, PDAM, Perekonomian, Indagsar, KP 3, Koprerasi, Disbudpar, Bank Jabar, Dinas Peternakan, Perikanan, Hutbun, Dispenda dan Keuangan.

Komisi C bidang Pembangunan rapat dengar pendapat dengan, Dinas PUK, Tata Ruang, Perhubungan, Distamben, BPLH dan Dalbang.

Komisi D bidang Kesejahteraan Rakyat rapat dengar pendapat dengan, Dinas Pendidikan, Disnakertrans, Dinas BKKBN,Dinsos, Dinkes, Bagian Sosial, Depag, RSUD dan Casip.

Hal itu merupakan prosedur atau tahapan sebelum direkomendasikan kepada tim Panggar DPRD namun sebelumnya ada rapat intern Komisi yang membahas dan memutuskan hal-hal yang menjadi pembahasan PPAS/KUA tahun 2008 itu dengan unsur Dinas, Kantor, Badan dan Lembaga tersebut diatas tadi.

Ketua Komisi A Masroni SE memberikan pernyataan usai rapat tersebut bahwa, rapat itu membahas rencana dan program kerja PPAS/KUA 2008, yang mana apakah semua rencana dan program itu apakah perlu atau tidak perlu karena berkaitan dengan anggaran yang tentunya factor efektifitas dan efesiensitasnya perlu dipertanyakan kepada SKPD terkait, karena hasilnya akan kami rekomendasikan dengan tim Panggar DPRD.

Sedangkan Ketua Komosi B Aif Saefurrahman ketika ditanya oleh BR tentang hasil rapat tersebut mengatakan bahwa, kami membahas tentang semua rencana dan program kerja yang dibuat oleh SKPD yang berhubungan dengan ekonomi dan keuangan itu apakah program itu nantinya berdampak baik atau tidak artinya jika program tersebut tidak berpihak kepada rakyat dan implikasi yang akan dirasakan oleh masyarakat kurang signifikan maka renproker itu akan kita hapus dan diganti dengan renproker yang lebih berpihak kepada masyarakat dalam arti renproker itu akan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat Subang. Selain itu disinggung pula bahwa kami sebagai lembaga legislative merasa masih lemah dari segi pengawasan terhadap renproker yang telah dibuat oleh SKPD itu, namun kami kedepan akan lebih jeli lagi dari segi pengawasannya.

Sementara itu Ketua Komisi C Wawan Darmawan keterangan bahwa, ada sedikit penurunan pagu plafon tahun 2008 nanti dari pagu tahun 2007 ini, terutama dinas PUK namun tidak menyebutkan nominalnya yang jelas ada penurunan. Katanya.”

Ketua Komisi D Drs. Hidayat Dana menyatakan kami belum dapat memberikan komentar tentang hasil rapat tersebut, namun yang jelas hasil rapat itu akan kami rekomendasikan kapada tim Panggar DPRD sebelum diputuskan melalui rapat intern komisi kami.(Dadan R)

DILEMA JEMBATAN CIAWITALI KEC CIKAUM SUBANG

Subang, (BR), Ketua Komisi C bidang Pembangunan Wawan Darmawan memberikan komentarnya tentang proyek pembangunan ciawitali diruang Komisi C bersama beberapa anggota komisi c lainnya bahwa, harus ada kosistensi dengan menerapkan sangsi yang jelas terhadap pihak kontraktor yang melaksanakan proyek tersebut, karena proyek tersebut sangat diharapkan sekali terwujudnya oleh masyarakat ciawitali dan sekitarnya karena jembatan itu merupakan penghubung yang cukup stategis guna kelancaran tranportasi darat di daerah itu. Dulu ada yang disebut dengan kost mayer yaitu biaya tak terduga jika terjadi bencana alam yang membuat rusak proyek tersebut dalam renran waktu pengerjaan dan pemeliharaannya, namun kami sampai saat ini tidak tahu isi kontraknya seperti apa jika memang dalam isi kontrak yang telah ditandatangani bersama antara pihak PU dan pengusaha konstruksi tentang hal-hal baik dan buruknya tentang pengerjaan proyek itu maka harus ditindaklanjuti agar ada kepastian hukum atau aturan.

Masih kata Wawan pihak PU kedepan harus lebih hati-hati memilih dan memilah serta memutuskan pengusaha konstruksi yang nilainya cukup besar karena menyangkut efektivitas dan efesiensi anggaran itu sendiri jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena dampaknya akan dirasakan dan dilihat langsung oleh masyarakat dari segi qualitas outputnya.

Sementara itu di lain tempat Ating Rusnatim mengatakan,” saya berbicara sebagai masyarakat Cikaum agar ada kejelasan yang pasti tentang proyek itu, karena itu sudah tiga kali penganggarannya, karena terwujudnya proyek itu merupakan dambaan masyarakat ciawitali dan Cikaum pada umumnya dan bahkan mungkin saja kedepan jembatan itu menjadi pilihan jalan yang cukup strategis guna melancarkan roda pembangunan dan perekonomian semua lapisan masyarakat Subang pada akhirnya.” (Dadan R)

 


,ksb.jpg Resepsi Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia ke 62 Tingkat Kabupaten Subang dilaksanakan di SMA PGRI I Subang pada Hari Sabtu 24 Nopember, di hadiri oleh kurang lebih 500 undangan, dihadiri pula oleh Ketua DPRD, Dandim 0605 Subang, Para pimpinan organisasi social, politik dan kemasyarakatan, para tokoh bidang pendidikan, para guru dan partisipan Siliwangi dan beberapa dari Organisasi Masyarakat, sedangkan unsur Pemerintah Daerah dihadiri oleh Asisten Administrasi Drs. H. Rachmat Setiawan mewakili Bupati Subang.
,bmb.jpg Pada kesempatan itu Asda III menyampaikan dan membacakan naskah sambutan Bupati yang antara lain Pemerintah Daerah menyampikan ucapan selamat ulang tahun ke 62 kepada guru dan seluruh insan pengabdi bangsa di bidang pendidikan yang tergabung dalam Organisasi PGRI sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang senantiasa selalu mengabdi membimbing dan mendidik masyarakat guna terwujudnya masyarakat yang cerdas, terampil, berbudaya dan bermartabat untuk itu sebagai langkah awal pembangunan akselerasi atau percepatan wajib belajar pendidikan dasar atau Wajardikdas 9 tahun, pemerintah bersama masyarakat telah menyelesaikan sekitar 800 ruang kelas dan sampai menjelang akhir tahun 2007 sekitar 2000 ruang kelas dapat diselesaikan pembangunannya bersamaan dengan meningkatnya pembangunan daya beli dan kesehatan masyarakat, pemerintah terus berupaya memberikan motivasi agar masyarakat bisa menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang SLTP, SLTA dengan meminimalisasi jumlah dropout, selain itu bagi masyarakat pedesaan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruang tinngi di Universitas Subang yang setaip tahunnya pemerintah selalu memberikan subsidi untuk 1 (satu) orang setiap desa di wilayah Kabupaten Subang.

Pada akhir sambutannya Bupati Subang mengharapkan bahwa kepada insan pengabdi bangsa di bidang pendidikan untuk meningkatkan disiplin kerja dan profesionalisme, dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan Negara, terutama dalam proses pendidikan nasional, mengembangkan keahlian di bidangnya melalui kesempatan sertifikasi dan meningkatkan jiwa korsa guru dalam pengabdiannya sebagai pahlawan tanpa jasa yang senantiasa bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan Negara.

Pada kesempatan sebelumnya Ketua PGRI Kabupaten Subang Drs. H. Kusbini, Msi meyampaikan selayang pandangnya bahwa pembangunan pendidikan di Kabupaten Subang masih jauh ketinggalan dibanding kota besar, baik sarana maupun prasarana yang mampu memenuhi standard akademik, sehingga menjadi faktor kesulitan bagi para guru dalam menyampaikan materi pelajaran, selain itu perhatian khusus terhadap kesejahteraan para guru masih dirasakan minim sekali hal ini dapat dibandingkan dengan kota-kota disekitar Kabupaten Subang yang telah mendapat perhatian khusus, hal ini penting bagi ketenangan para guru dalam memberikan materi pelajarannya, sehingga guru tidak lagi mencari biaya hidup sebagai biaya tambahan.

Selanjunya Ketua PGRI Subang menambahkan bahwa PGRI merupakan organisasi profesi yang didalammnya terhimpun masyarakat akademis yang potensinya dapat diandalkan mempunyai kemampuan pemikiran dan gagasan serta konsep bagi kemajuan Kabupaten Subang dengan misi Masyarakat Kabupaten Subang cerdas, berkualitas yang dijabarkan dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi, sehingga masyarakat Kabupaten Subang dapat menyekolahkan anak-anaknya dengan ekonomi yang layak. Untuk itu Organisasi PGRI menawarkan konsep kemajuan Kabupaten Subang ini kepada organisasi politik, namun apabila tidak satupun tidak ada yang menerima, maka Organiasi PGRI akan bergerak sendiri, untuk memimpin masyarakat Kabupaten Subang, demikian yang disampaikan Ketua PGRI.
pgri.jpg,

Acara resepsi HUT PGRI yang ke 62, ini pula dilakakukan Ikrar Bersama dari seluruh Ketua Organisasi PGRI Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Subang dan Partisipan Pejuang Siliwangi yang mendukung Ketua PGRI Drs. H. Kusbini, MSi, mencalonkan diri sebagai Balon Bupati Subang Periode Tahun 2008-20012 yang akan datang.

Usai acara resepsi HUT PGRI, Ketua DPRD Kab. Subang, Drs. Bambang Herdadi ketika ditanya oleh reporter, bagaimana tanggapannya tentang penawaran konsep pembangunan kemajuan Kabupaten Subang yang ditawarkan oleh Organisasi PGRI sebagai Ketua Partai dan sebagai Ketua DPRD, penjelasan beliau bahwa sebagai Ketua Partai ada aturan mainnya harus dirumuskan dalam muscab partai, sedangkan sebagai Ketua DPR setiap masyarakat yang mempunyai aspirasi untuk kemajuan pembangunan tentunya harus ditampung dan dimusyawarhkan bersama dalan rapat DPRD, selanjunta Ketua DPRD menjawab pertanyaan pendapatnya mengenai pencalonan Ketua PGRI, beliau menjelaskan bahwa sebagai warga Negara mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat, berkumpul dan berserikat, dan dengan mencalonkan diri sebagai Balon Bupati ini juga perlu dihormati hak-haknya sebagai warga Negara dan dengan banyaknya balon sebagai pimpinan daerah atau bupati nantinya akan lebih kompetitif dan lebih berkualitas.

UT PGRI yang ke 62 ditutup dengan acara pengibaran spanduk “HUT PGRI ke 62” yang bentangkan diudara menggunakan pesawat bantuan dari TNI AU. “Selamat dan sukses PGRI”.

 

 

 

,pelepasan-jemaah-haji.jpg

BUPATI BERANGKATKAN 450 CALHAJ

SUBANG -Dengan mengucapkan, bismillahirrahmanirrohim bupati Subang, Eep Hidayat secara resmi melepaskan 450 calon jemaah haji (Calhaj) disertai lambaian tangan. Tidak hanya Bupati pada kesempatan itu ribuan keluarga dan kerabat Calhaj turut mengantar termasuk unsur Muspida dan tidak ketinggalan Dansubden Pom Subang, Kapten CPM Dedy Haryanto.

Menurut Kakandepag Subang, H.Hamdan Lubis mengatakan, ke 450 Calhaj asal Kabupaten Subang yang termasuk kloter 4 dan telah diberangkatkan ke Jakarta oleh Bupati Subang, Eep Hidayat di Wisma Haji, Al.Arif Rahman Hakim, Subang, Sabtu (17/11) merupakan calon jemaah pertama yang berangkat. Sedangkan rombongan kedua dan terakhir akan berangkat pada kloter 34 dan 51 masing-masing sebanyak 275 dan 228 jemaah pada tanggal 25 Nopember dan 2 Desember mendatang.

Bupati Subang pada kesempatan itu meminta kepada seluruh calon jemaah untuk selalu menjaga kesehatan. Demikian pula dapat melaksanakan seluruh amalan dan kegiatan rukun maupun sunah haji. “Tidak hanya yang akan berangkat juga yang masih menunggu jadual untuk tetap menjaga kesehatan agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusu dan tenang sehingga kembali menjadi haji mabrur dan mabruroh, “ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Radar, para pejabat yang berkesempatan menunaikan ibadah haji pada musim haji 1428 hijriyyah atau 2007 ini masing-masing Kepala Badan Kepegawean daerah Drs Drs Ugay Lugaya Muhtar,, Kepala Dinas Penddikan Kabupaten Subang Drs Makmur Sutisna, sekertaris Badan Kepegawean Derah, Kabag Pengendalian pembangunan Pemkab Subang Drs Rahmat Fatuhrohman. Direktur Akper Subang Drs Anang Jauhharudin, Camat Kalijati Drs Ading, dan anggota DPRD Kabupaten Subang dari Fraksi Golkar Hani Ruhendi.(bds)

ROMBONGAN PENGANTAR HAJI MENGALAMI KECELAKAAN

CISALAK-Rombongan warga Kp/Desa Buniara RT 22/04 Kec. Tanjungsiang,Subang yang telah mengantarkan calon jemaah haji ke Subang, Sabtu(17/11) sekitar pukul 12.15 mengalami kecelakaan di daerah Cisalak, Subang. Akibatnya 10 penumpang dari sekira 20 orang mengalami luka berat dan ringan. 2 orang diantaranya dirujuk ke RS Hasan Sadikin,Bandung.

Mereka yang mengalami luka masing-masing Opik (11), Sarif (12), Muksin (40) Udin (15), Kedi (13), Dadang (34), Nasir (45), Isban (43), Fatimah (35) dan Oma (40). Semuanya warga dari Buniara. “Seluruh korban segera dievakuasi ke Puskesmas Cisalak dan 2 orang yaitu Opik dan Sarif yang kritis kemungkinan dibawa ke Bandung, “kata Kapolsek Cisalak, AKP Ismanto mengatakan, menduga bak kendaraan itu mengalami keropos.

Rombongan pengantar calon haji Auh S dan isterinya, Popoy ini setelah mengantar ke Subang kembali lagi dan sewaktu Colt Mitsubisi Pick Up No Pol D 8904 CH yang dikemudikan Ade Suarno (37) berbelok dan berusaha melaju di daerah Cisalak tiba-tiba bak samping kiri kendaraannya jebol hingga penumpanya berjatuhan. Beruntung penumpang lainnya segera meloncat. Sedangkan yang jatuh berguling-guling masuk parit dan tebing.

Kendaraan di belakangnya yang melihat kejadian ini segera menolongnya ke Puskesmas Cisalak. Dari 10 korban yang jatuh, 2 orang mengalami luka berat yaitu Opik (11) cedera di bagian kepala dan Sarif (12) mengalami patah kaki kanan. Korban lain hanya mengalami luka lecet dan sesak napas.

Menurut Dr. Bachir dari RSHS Bandung bagian bedah syaraf yang kebetulan berada di Puskesmas Cisalak mengatakan, korban Opik harus diobservasi dahulu selama 6 jam mengingat luka dibagian kepala dikuatirkan ada retak. “Biasanya korban mengalami pingsan tetapi bila sakitnya hilang korban bisa pulang tetapi bila sakitnya masih ada korban harus dibawa ke RSHS Bandung .” ujarnya.

Menurut Edi (40) salah seorang korban menyebutkan, rombongan berangkat dari rumah sekitar pukul 08.00 untuk mengantar keluarga yang pergi naik haji. Diantara pengantar memang ada yang pakai sepeda motor dan kendaraan lain walaupun keberangkatan haji dari Wisma Haji ke Jakarta pukul 13.00, namun seluruh keluarga sepakat setelah sampai di Subang langsung pulang. Setibanya di daerah kota kecamatan Cisalak dan melewati pasar dan jalan yang menanjak tiba-tiba bak sebelah kiri langsung ambrol sehingga penumpang yang ada di sebelah kiri langsung berjatuhan dan terguling ke jurang. Jumlah penumpangnya sendiri melebihi kapasitas. (bds)

TERLIBAT PENIPUAN, TU SMP DITAHAN POLISI

Subang,(GM).- Oknum Tata Usaha salah satu SMP di Kec.Pabuaran,Subang terpaksa diciduk anggota Polsek Pagaden karena dilaporkan melakukan penipuan sebesar Rp 90 juta terhadap waga desa Tanjungsari Kec.Cikaum, Subang. Tersangka berinitial, Jun (Junaedi,43) warga Pasircabe Desa/Kecamatan Pagaden,, Subang kini meringkuk di dalam tahanan.
Kapolres Subang AKBP Drs. Sugiyono SH melalui Kapolsek Pagaden AKP Agus Margono didampingi Kanit Reskrim Aiptu Oman Aminta yang dikonfirmasi, Rabu(31/10) membenarkan ditangkapnya seorang TU SMP tersebut. “Kami sempat kesusahan menangkap tersangka karena selalu sembunyi di tempat saudaranya, begitu juga saat tempat kerjanya didatangi tersangka datang sebentar kemudian pergi lagi”, “ujarnya.
Namun demikian, petugas akhirnya berhasil menangkapnya beberapa saat pulang menuju rumahnya tanpa melakukan perlawanan yang berarti. “Menurut informasi masih ada korban lain dari perbuatan tersangka ini namun belum melapor, mungkin belum mengetahui kalau tersangka sudah ditangkap” kata Kapolres.
Tersangka Jun dihadapan penyidik mengakui segala perbuatannya karena untuk menutupi hutang. “Uang hasil penipuan dengan dalih mampu menjadikan PNS dan pengadaan sudah habis dipakai tutup lobang gali lobang, “ujarnya dan hingga kini pun dirinya sudah tidak memiliki rumah maupun kendaraan sepeda motor karena banyak yang menagih.
Ditangkapnya tersangka atas laporan Carma (30) warga Kp. Tanjung Mulya Desa Tangjungsari, Kec. Cikaum karena antara 2004-2005 dirinya menjanjikan akan masukan menjadi PNS asalkan ada uang administrasi sekalian dengan ATK (alat tulis kantor) yang dilakukan oleh pihak sekolahnya. Korban pun memberikan uang secara beranggsur dan percaya karena tersangka membawa perjanjian kerja yang ditandatangani oleh Bupati Rohimat pada saat itu. Namun apa yang dijanjikan tak pernah terwujud apalagi sebagai PNS maupun proyek pengadaan ATK juga tak jelas padahal uang yang telah dikeluarkan sebesar Rp 90 juta.
Semula korban tidak akan melaporkan kepada pihak berwajib, namun setelah ditagih dan membuat perjanjian ternyata sesuai pernajian malah sembunyi-sembunyi. (B.76)**

TKW Asal Subang Terjebak Di Daerah Konflik
KELUARGA CASINAH MINTA PEMERINTAH MEMBANTUNYA

Subang,(GM).- Keluarga Casinah binti Dulhasan meminta pemerintah Indonesia khususnya Pemkab.Subang memberikan informasi yang tepat terkait informasi terjebaknya 6 tenaga kerja wanita (TKW) di daerah Komplik bersenjata antara Turki dengan gerilyawan Kurdi, tepatnya di daerah Kurdistan, perbatasan Irak dan Turki.
“Kami baru mengetahui setelah kedatangan wartawan dan berita di televise walaupun selintas, “kata Waskin (31), suami Casinah ketika ditemui di rumahnya di Dusun Pelabuan Sebrang, Desa Tegalurung, Kec.Legon Kulon,Subang, Rabu(31/10).”Sampai kini kami kuatir dan memohon untuk dikembalikan saja karena merasa kaget juga mengapa berada di sana. Sebab, isteri saya bekerja di Abu Dabi, Uni Emirat Arab, “ujarnya dengan didampingi orangtuanya dan Kepala Desa Atifah Noorlela.
Waskin yang tampak resah bersama kakak ipar dan mertuanya, Dulhasan mengatakan, isteri berangkat menjadi TKW karena didorong oleh kebutuhan hidup dan telah memiliki sertifikat keahlian walaupun hanya sebagai piñata keluarga. “Sebelum ke Abu Dhabi pada bulan Juni 2007 lalu, pernah bekerja di Riyadh, Saudi Arabi walaupun beberapa bulan dan pulang kembali karena sakit. Eh kini malah dikabarkan terjebak komplik, padahal belum mengirimkan apa-apa ke keluarga, “katanya.
Keluarganya pun tidak mengetahui di mana tepatnya bekerja, karena kontak terakhir dari isterinya pada bulan Puasa lalu melalui rumah tetangganya yang memiliki telepon. “Waktu itu isteri saya menelepon sehat dan baik-baik, “kata Waskin tanpa memberitahu tempat bekerjanya.
Mereka aberharap banyak pihak pemerintah termasuk Pemkab.Subang ikut membantu terutama pada saat bekerja di luar negeri sebelumnya tidak pernah menerima hak yang sesaui. Sekarang pun sudah 6 bulan tidak memberikan gaji atau memang kesulitan. “Kami hidup seadanya harus berbuat apa karena isteri saya berangkat resmi melalui PJTKI Delta Rona Adiguna yang berlokasi di Condet, Jakarta Timur, “ungkapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Subang, H.Oo Irtotolisi melalui Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Tunggul Silaban, SE berjanji akan mempasilitasi dan terlebih dahulu akan mendatangi keluarganya di Legon Kulon. “Rencananya hari ini, tetapi pimpinan kita sedang tugas ke Bandung jadi kemungkinan besok ke sana, “ujarnya lewat telepon. (B.76)**

Keterangan gambar : Suami TKW yang terjebak di daerah konflik bersenjata di Turki, Waskin bersama putra tunggal dan saudaranya tampak cemas dan meminta pemerintah membantu dan kalau bisa memulangkannya. (Ft: Dally K)**

Harga Gabah Masih Stabil

Subang,(GM).- Harga gabah di wilayah Pantura Subang tampaknya masih cukup stabil, artinya petani diuntungkan karena melebihi harga yang ditetapkan pemerintah. Untuk setiap kilogram gabah kering pungut (GKP) mencapai Rp 2.400/kg, bahkan yang kering giling bias lebih.
Menurut Surdin (55), pengusaha penggilingan padi di Kecamatan Legon Kulon yang ditemui Rabu(31/10) mengakui kalau para petani di wilayahnya walaupun terlambat panen diberi keuntungan. “Hanya saja kita sudah mulai was-was karena musim hujan mulai tiba, sementara di wilayahnya tidak memilik alat pengering gabah, “ujarnya.
Untuk itulah, beberapa petani berharap pemerintah daereah dapat menyediakan alat tersebut minimal yang berkapasitas 20 ton. Sebab, bila tidak setiap musim rending petani selalu dirugikan karena harga gabah merosot tajam dikarenakan basah. “Di simpan akan jadi benih dan dijual pun jelas tidak seimbang dengan modal dan tenaga kerja, “katanya. (B.76)**


0 Tanggapan to “Laporan Daerah”



  1. Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar




April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Recent Entries